Rabu, 14 Desember 2016
Mock up Aplikasi "YurOn"
Jumat, 04 November 2016
Penggunaan Aplikasi Android Berbasis Online Dalam Penjualan Sayur Dari Petani
PENGGUNAAN APLIKASI ANDROID BERBASIS ONLINE DALAM PENJUALAN SAYUR DARI PETANI
Penyusun:
Syaiful Hasbi 16115758 (2KA19)
JURUSAN/PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara agraris, dengan ditunjangnya aneka produk pertanian yang dapat dihasilkan di negara ini. Kebutuhan akan sayuran diera seperti ini sangatlah meningkat, hal itu dikarenakan semakin sadarnya masyarakat era modern akan pentingnya hidup sehat. Namun hal itu tidak didukung dengan ketersediaan pasokan dari daerah.
Selain karna kurangnya pasokan hal ini terjadi juga diakibatkan karna jauhnya jaraknya dan kurangnya informasi akan ketersediaan barang yang ada di gudang. Di era digital modern ini sangatlah diperlukan berbagai aspek pendukung untuk meningkatkan produk pertanian. Salah satu contohnya adalah pengembangan aplikasi android berbasis online guna memantau stok yang tersedia.
Aplikasi yang dibutuhkan adalah aplikasi yang diharapkan memiliki kemudahan dalam pengoprasiannya. Hal ini sesuai dengan target dari penggunanya adalah para pengepul dari daerah. Kedepannya diharapkan aplikasi online bebasis android ini akan bisa digunakan langsung oleh petani guna memangkas siklus perjalanan dan langsung bisa dinikmati keuntungannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulisan makalah ini difokuskan pada contoh pola dan penggunaan aplikasi android berbasis online.
BAB II
ISI
A. PERTANIAN.
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzimdalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik pertanian, biokimia, dan statistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.
B. Kebutuhan Sayuran
Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang kurang mengonsumsi buah dan sayur. Berdasarkan Riskesdas 2013, sebanyak 93,5% penduduk usia 10 tahun ke atas memiliki perilaku konsumsi kurang sayur atau buah.
"Tingkat konsumsi buah dan sayuran per kapita hanya sebesar 34,55 kg/tahun dan 40,35 kg/tahun, jauh di bawah rekomendasi Food Agriculture Organization (FAO) sebesar 73 kg/kapita/tahun," kata Dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), dari Divisi Gastrohepatologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, di Jakarta, Rabu 11 Mei 2016.
Sementara Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 41 tahun 2014 tentang Penerapan Gizi Seimbang merekomendasikan konsumsi buah dan sayur mencakup 50% dari satu kali porsi makan.
Frieda mengatakan, buah dan sayur mengandung berbagai kebaikan seperti vitami, mineral, dan erat kaitannya untuk daya tahan tubuh, pertumbuhan, serta bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.
"Pemberian buah dan sayur kepada anak sejak usia dini akan mendukung pemenuhan gizi seimbang bagi optimalisasi tumbuh kembang anak dan pembentukan pola makan sehat yang akan berlanjut sampai usia dewasa," kata Frieda saat peluncuran Program Edukasi "Pembentukan kebiasaan makan sehat dan kesukaan anak terhadap buah dan sayur".
Program edukasi itu menghadirkan pembicara lain yakni Joris Bernard, Brand Business Unit Director Mainstream Early Life Nutrition Indonesia, dan Karen Charlota, celebrity chef.
Dikatakan, buah dan sayur antara lain mengandung vitamin A, C, dan E yang baik untuk kesehatan mata dan kulit, serta mennjaga daya tahan tubuh. Juga mengandung mineral seperti Kalsium, Magnesium, dan Fosfor yang berfung menjaga kekuatan tulang dan gigi, serta zat besi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.
"Asupan sayur dan buah sejak dini memberikan manfaat kesehatan pencernaan yang memadai untuk anak demi meningkatkan daya serap terhadap nutrisi dan fungsi daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit di masa yang akan datang," tutur Frieda.
C. Kemajuan Teknologi
Teknologi Informasi sebagai tulang punggung manajemen supply chain, konsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (TI). Konsep menajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah system bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai tersebut, akan semakin kompleks strategi pengelolaan yang perlu dibangun. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transpormasional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau internet marketing (cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun infrastruktur penunjang. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Dengan teknologi informasi yang terkoneksi dengan jaringan internet global memberikan peluang dalam pemasaran produk atau jasa, dengan jaringan internet dan fitur web yang menarik merupakan salah satu alat promosi yang baik dan lebih murah terutama dalam bisnis jasa. Dalam konsep Good Governance dimana terdapat kesetaraan peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta, mau tidak mau pemerintahpun harus menguasai dan mengembangkan teknologi informasi yang populer sekarang dengan sebutan E-Goverment. Pada prinsipnya peran teknologi dalam pemasaran adalah sebagai alat untuk mempermudah proses, dibalik itu tetap sumberdaya manusia dan strategi pemasaran memegang kunci utama.
Teknologi dalam pemasaran punya peran penting untuk meningkatkan eksistensi sebuah perusahaan atau suatu badan usaha. Pemasaran pada zaman sekarang ini, jika tidak ditunjang dengan adanya perkembangan teknologi yang maju tidak mungkin dapat dipasarkan secara maksimal. Peranan teknologi dalam pemasran yakni menunjang kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, serta kaitannya dengan mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Sehingga pemasaran barang dan jasa dapat berjalan secara maksimal.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Keuntungan
Ø Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Ø
Ø Terjadinya industrialisasi. Ø
Ø Meningkatkan produktivitas dunia pertanian. Kemajuan teknologi akan meningkatkan produktivitas pertanian baik dari teknologi dan aspek produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan meningkatkan produktivitas ekonomi dunia. Ø
Ø Di masa depan, dampak dari perkembangan teknologi dalam pertanian akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa bisnis akan segera teknologi yang memungkinkan konsumen individu untuk melakukan kontak langsung dengan petani sehingga layanan dapat diimplementasikan dalam selera langsung dan individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting, konsumen tidak perlu pergi muncul ke toko.Ø
Senin, 10 Oktober 2016
Innovasi Teknologi Pertanian
Pada zaman sekarang ini kata innovasi bukan merupakan sesuatu yang jarang didengar. perkembangan zaman itu sendiri yang menuntut adanya innovasi dari segala bidang itu sendiri. Pada tugas artikel kali ini saya akan membahas beberapa innovasi khususnya pada biidang pertanian yang mungkin terdengar tidak masuk akal dimasa ini, namun akan terdengar biasa saja dimasa depan. Kenapa disini saya membahas innovasi pertanian ? karena Indonesia merupakan negara agraris dimana mayoritas masih mengandalkan bidang pertanian dalam kehidupannya. Namun yang disayangkan adalah makin menyempitnya lahan pertanian dikarenakan pesatnya pembangunan Perumahan dan Perkantoran.
Sebelum memulai itu semua, mungkin akan lebih baik apabila kita mengenal apa itu innovasi. Menurut wikipedia sendiri innovasi adalah Reka baru atau inovasi ( bahasa Inggris: innovation) dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Atau dalam kata lain inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Pertanian sendiri berarti adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Adapun inovasi dalam bidang pertanian adalah :
1. Alat Penanam Benih Biji Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau
Mesin penanam benih ini bisa untuk menanam biji jagung, kacang tanah, biji kedelai, dan kacang hijau.
Dengan mesin tanam benih ini, proses penanaman biji benih menjadi lebih mudah dan praktis. Tingkat efisiensi tanam dengan alat penanam benih ini mencapai 8.000 - 10.000 m2/hari.
2. Tarikan Matrik Tanah Liat
Sistem irigasi pertanian konvensional yang memasok air melalui permukaan tanah dinilai tidak efektif, terutama pada tanah dengan tekstur berpasir. Air tanah akan tertahan dan terlindung di bawah tanah dengan tekstur berpasir tersebut. Sehingga perlu sebuah alat yang dapat menarik air dari bawah permukaan ke atas permukaan agar tersedia air bagi tanaman. Berdasarkan kondisi itu, Subowo dari Balai Penelitian Tanah merancang teknologi yang disebut tarikan matrik tanah liat.
Bentuk alat ini sangat sederhana, yaitu plumpung yang terdiri dari silinder dengan lubang-lubang vertikal maupun miring. Teknologi tarikan matrik tanah liat dapat mengatasi kendala kekurangan air bagi tanaman pada lahan dengan tekstur berpasir.
3. Instalasi Pengolah Limbah untuk Biogas, Pupuk Cair, dan Pakan Ternak
Instalasi ini dapat mengolah limbah ternak yang terbuang menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti biogas, pupuk organik cair, dan bahan pakan ternak. Selain itu, dengan menggunakan instalasi ini limbah ternak bisa terkelola dengan baik. Apabila limbah ternak tidak dikelola dengan tepat, maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius.
Perancang instalasi pengolah limbah untuk biogas, pupuk cair, dan pakan ternak adalah Suprio Guntoro dan dan 7 orang lainnya dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali.
4. Alat Irigasi Tipe Sprinkler Berjalan untuk Rumah Kaca
Alat berkonstruksi kokoh ini dirancang sesuai kebutuhan sistem irigasi di rumah kaca. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan alat ini pun dapat digunakan pada areal terbuka. Salah satu fungsinya, yaitu dapat bergerak maju-mundur untuk memberikan air dengan ukuran partikel, waktu, dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Alat irigasi tipe sprinkler berjalan untuk rumah kaca dirancang oleh Teguh Wikan Widodo bersama 4 orang lainnya dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Keunggulan alat irigasi tipe sprinkler berjalan tersebut adalah sifatnya yang fleksibel karena dapat diatur tinggi-rendahnya sehingga bisa disesuaikan dengan tinggi tanaman. Sehingga aplikasi air untuk irigasi lebih efisien.
5. Perangkat Uji Cepat Tanah Kering (PUTK)
Alat pengukur serta cairan formula kimia untuk menentukan status hara, P, K, bahan organik, pH, dan kebutuhan kapur pada lahan kering merupakan bagian dari perangkat uji cepat tanah kering (PUTK). Teknologi ini memungkinkan penyuluh lapangan atau kelompok tani untuk menganalisis unsur-unsur yang terdapat pada lahan kering. Sehingga berdasarkan analisis tersebut, mereka dapat membuat rekomendasi pemupukan untuk padi gogo, jagung, dan kedelai pada tanah kering.
Alat yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanah ini dikemas dengan praktis, mudah dibawa, dan dapat diisi ulang (re-fill).
Sebelum memulai itu semua, mungkin akan lebih baik apabila kita mengenal apa itu innovasi. Menurut wikipedia sendiri innovasi adalah Reka baru atau inovasi ( bahasa Inggris: innovation) dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Atau dalam kata lain inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Pertanian sendiri berarti adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Adapun inovasi dalam bidang pertanian adalah :
1. Alat Penanam Benih Biji Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau
Mesin penanam benih ini bisa untuk menanam biji jagung, kacang tanah, biji kedelai, dan kacang hijau.
Dengan mesin tanam benih ini, proses penanaman biji benih menjadi lebih mudah dan praktis. Tingkat efisiensi tanam dengan alat penanam benih ini mencapai 8.000 - 10.000 m2/hari.
2. Tarikan Matrik Tanah Liat
Sistem irigasi pertanian konvensional yang memasok air melalui permukaan tanah dinilai tidak efektif, terutama pada tanah dengan tekstur berpasir. Air tanah akan tertahan dan terlindung di bawah tanah dengan tekstur berpasir tersebut. Sehingga perlu sebuah alat yang dapat menarik air dari bawah permukaan ke atas permukaan agar tersedia air bagi tanaman. Berdasarkan kondisi itu, Subowo dari Balai Penelitian Tanah merancang teknologi yang disebut tarikan matrik tanah liat.
Bentuk alat ini sangat sederhana, yaitu plumpung yang terdiri dari silinder dengan lubang-lubang vertikal maupun miring. Teknologi tarikan matrik tanah liat dapat mengatasi kendala kekurangan air bagi tanaman pada lahan dengan tekstur berpasir.
3. Instalasi Pengolah Limbah untuk Biogas, Pupuk Cair, dan Pakan Ternak
Instalasi ini dapat mengolah limbah ternak yang terbuang menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti biogas, pupuk organik cair, dan bahan pakan ternak. Selain itu, dengan menggunakan instalasi ini limbah ternak bisa terkelola dengan baik. Apabila limbah ternak tidak dikelola dengan tepat, maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius.
Perancang instalasi pengolah limbah untuk biogas, pupuk cair, dan pakan ternak adalah Suprio Guntoro dan dan 7 orang lainnya dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali.
4. Alat Irigasi Tipe Sprinkler Berjalan untuk Rumah Kaca
Alat berkonstruksi kokoh ini dirancang sesuai kebutuhan sistem irigasi di rumah kaca. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan alat ini pun dapat digunakan pada areal terbuka. Salah satu fungsinya, yaitu dapat bergerak maju-mundur untuk memberikan air dengan ukuran partikel, waktu, dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Alat irigasi tipe sprinkler berjalan untuk rumah kaca dirancang oleh Teguh Wikan Widodo bersama 4 orang lainnya dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Keunggulan alat irigasi tipe sprinkler berjalan tersebut adalah sifatnya yang fleksibel karena dapat diatur tinggi-rendahnya sehingga bisa disesuaikan dengan tinggi tanaman. Sehingga aplikasi air untuk irigasi lebih efisien.
5. Perangkat Uji Cepat Tanah Kering (PUTK)
Alat pengukur serta cairan formula kimia untuk menentukan status hara, P, K, bahan organik, pH, dan kebutuhan kapur pada lahan kering merupakan bagian dari perangkat uji cepat tanah kering (PUTK). Teknologi ini memungkinkan penyuluh lapangan atau kelompok tani untuk menganalisis unsur-unsur yang terdapat pada lahan kering. Sehingga berdasarkan analisis tersebut, mereka dapat membuat rekomendasi pemupukan untuk padi gogo, jagung, dan kedelai pada tanah kering.
Alat yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanah ini dikemas dengan praktis, mudah dibawa, dan dapat diisi ulang (re-fill).
Jumat, 06 Mei 2016
Mengenal Lebih Dalam Tentang Kebudayaan Suku Sasak Lombok Nusa tenggara Barat
Mengenal Lebih Dalam Tentang Kebudayaan Suku Sasak Lombok Nusa tenggara Barat
Penyusun:
Syaiful Hasbi 16115758 (1KA08)
JURUSAN/PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia, sebagai sebuah bangsa, terbentuk dari aneka kultur dan struktur social yang berbeda-beda. Berbeda dengan Jepang ataupun Korea, Indonesia memiliki kultur yang tidak homogen. Bahkan, untuk wilayah Papua saja terdapat kurang lebih 132 suku bangsa dan bahasa yang berlainan. Itu belum lagi sistem sosial dan budaya yang terdapat di pulau-pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan lainnya.
Indonesia merupakan sebuah ide yang dibentuk oleh para founding fathers guna mempersatukan wilayah-wilayah nusantara ke dalam ikatan nasional yang lebih besar secara politik. Tatkala seseorang mempelajari budaya Sekaten di Keraton Yogyakarta, dapat saja dikatakan bahwa ia tengah mempelajari budaya Indonesia. Atau, dikala seorang peneliti mempelajari budaya pemeliharaan tanaman hutan pada Suku Kubu di Jambi, ia juga dikatakan tengah mempelajari budaya Indonesia. Yogyakarta dan Jambi merupakan dua wilayah yang terikat ke dalam sebuah nasional yang bernama Indonesia.
Begitu juga ketika sesorang mengkaji suku sasak di pulau Lombok, itu juga termasuk telah mempelajari budaya Indonesia, karena Lombok merupakan salah satu pulau berpenghuni yang berada dalam lingkaran ribuan gugusan kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulisan maaklah ini difokuskan pada masyarakat dan kebudayaan suku sasak di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat.
BAB II
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN SUKU SASAK DI PULAU LOMBOK
A. Pulau Lombok
Pulau Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram, dengan jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa.
Pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 4kabupaten dan 1 kotamadya:
Kotamadya Mataram
Kabupaten lombok barat
Kabupaten Lombok tenggah
Kabupaten Lombok timur
Kabupaten Lombok utara
B. Sejarah suku sasak
Era Pra Sejarah tanah Lombok tidak jelas karena sampai saat ini belum ada data-data dari para ahli serta bukti yang dapat menunjang tentang masa pra sejarah tanah lombok.Suku Sasak temasuk dalam ras tipe melayu yang konon telah tinggal di Lombok selama 2.000 tahun yang lalu dan diperkirakan telah menduduki daerah pesisir pantai sejak 4.000 tahun yang lalu, dengan demikian perdagangn antar pulau sudah aktif terjadi sejak zaman tesebut dan bersamaan dengan itu saling mempengaruhi antar budaya juga telah menyebar.
LOMB0K MIRAH SASAK ADI merupakan salah satu kutipan dari kitab Negara kertagama, sebuah kitab yang memuat tentang kekuasaan dan pemerintahaan kerajaan Majapahit. Kata Lomboq dalam bahasa kawi berarti lurus atau jujur, kata mirah berarti permata, kata sasak berarti kenyataan, dan kata adi artinya yang baik atau yang utama maka arti keseluruhan yaitu kejujuran adalah permata kenyataan yang baik atau utama. Makna filosofi itulah mungkin yang selalu di idamkan leluhur penghuni tanah lombok yang tercipta sebagai bentuk kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestariakan oleh anak cucunya.
Dalam kitab – kitab lama, nama Lombok dijumpai disebut Lomboq mirah dan Lomboq adi beberapa lontar Lomboq juga menyebut Lombok dengan gumi selaparang atau selapawis.
Asal-usul penduduk pulau Lombok terdapat beberapa Versi salah satunya yaitu Kata sasak secara etimilogis menurut Dr. Goris. s. berasal dari kata sah yang berarti pergi dan shaka yang berarti leluhur. Berarti pergi ke tanah leluhur orang sasak ( Lomboq ). Dari etimologis ini diduga leluhur orang sasak adalah orang Jawa, terbukti pula dari tulisan sasak yang oleh penduduk Lomboq disebut Jejawan, yakni aksara Jawa yang selengkapnya diresepsi oleh kesusastraan sasak.
Etnis Sasak merupakan etnis mayoritas penghuni pulau Lomboq, suku sasak merupakan etnis utama meliputi hampir 95% penduduk seluruhnya. Bukti lain juga menyatakan bahwa berdasarkan prasasti tong – tong yang ditemukan di Pujungan, Bali, Suku sasak sudah menghuni pulau Lomboq sejak abad IX sampai XI masehi, Kata sasak pada prasasti tersebut mengacu pada tempat suku bangsa atau penduduk seperti kebiasaan orang Bali sampai saat ini sering menyebut pulau Lomboq dengan gumi sasak yang berarti tanah, bumi atau pulau tempat bermukimnya orang sasak.
Sejarah Lombok tidak lepas dari silih bergantinya penguasaan dan peperangan yang terjadi di dalamnya baik konflik internal, yaitu peperangan antar kerjaan di lombok maupun ekternal yaitu penguasaan dari kerajaan dari luar pulau Lombok. Perkembangan era Hindu, Budha, memunculkan beberapa kerajaan seperti selaparang Hindu, Bayan. Kereajaan-kerajaan tersebut dalam perjalannya di tundukan oleh penguasaan kerajaan Majapahit dari ekspedisi Gajah Mada pada abad XIII – XIV dan penguasaan kerajaan Gel – Gel dari Bali pada abad VI. Antara Jawa, Bali dan Lomboq mempunyai beberapa kesamaan budaya seperti dalam bahasa dan tulisan jika di telusuri asal – usul mereka banyak berakar dari Hindu Jawa hal itu tidak lepas dari pengaruh penguasaan kerajaan Majapahit yang kemungkinan mengirimkan anggota keluarganya untuk memerintah atau membangun kerajaan di Lomboq.
Pengaruh Bali memang sangat kental dalam kebudayaan Lomboq hal tersebut tidak lepas dari ekspansi yang dilakukan kerajaan Bali sekitar tahun 1740 di bagian barat pulau Lomboq dalam waktu yang cukup lama. Sehingga banyak terjadi akulturasi antara budaya lokal dengan kebudayaan kaum pendatang hal tersebut dapat dilihat dari terjelmanya genre – genre campuran dalam kesenian. Banyak genre seni pertunjukan tradisional berasal atau diambil dari tradisi seni pertunjukan dari kedua etnik. Sasak dan Bali saling mengambil dan meminjam dan terciptalah genre kesenian baru yang menarik dan saling melengkapi
Gumi sasak silih berganti mengalami peralihan kekuasaan hingga ke era Islam yang melahirkan kerajaan Islam Selaparang dan Pejanggik. Islam masuk ke Lomboq sepanjang abad XVI ada beberapa versi masuknya Islam ke Lomboq yang pertama berasal dari Jawa masuk lewat Lomboq timur. Yang kedua pengIslaman berasal dari Makassar dan Sumbawa ketika ajaran tersebut diterima oleh kaum bangsawan ajaran tersebut dengan cepat menyebar ke kerajaan – kerajaan di Lomboq timur dan Lomboq tengah.
Mayoritas etnis sasak beragama Islam, namun demikian dalam kenyataanya pengaruh Islam juga berakulturasi dengan kepercayaan lokal sehingga terbentuk aliran seperti waktu telu, jika dianalogikan seperti abangan di pulau Lomboq saja khususnya di kota Mataram.Jawa. Pada saat ini keberadaan waktu telu sudah tidak kurang mendapat tempat karena tidak sesuai dengan syariat Islam. Pengaruh Islam yang kuat menggeser kekuasaan Hindu di pulau Lomboq, hingga saat ini dapat dilihat keberadaannya hanya di bagian barat
Silih bergantinya penguasaan di Pulau Lomboq dan masuknya pengaruh budaya lain membawa dampak semakin kaya dan beragamnya khasanah kebudayaan sasak. Sebagai bentuk dari Pertemuan(difusi, akulturasi, inkulturasi) kebudayaan. Seperti dalam hal Kesenian, bentuk kesenian di lombok sangat beragam.Kesenian asli dan pendatang saling melengakapi sehingga tercipta genre-genre baru. Pengaruh yang paling terasa berakulturasi dengan kesenian lokal yaitu kesenian bali dan pengaruh kebudayaan islam. Keduanya membawa Kontribusi yang besar terhadap perkembangan ksenian-kesenian yang ada di Lombok hingga saat ini. Implementasi dari pertemuan kebudayaan dalam bidang kesenian yaitu, Yang merupakan pengaruh Bali ; Kesenian Cepung, cupak gerantang, Tari jangger, Gamelan Thokol, dan yang merupakan pengaru Islam yaitu Kesenian Rudad, Cilokaq, Wayang Sasak, Gamelan Rebana.
Suku bangsa sasak yang memdiami pulau Lomboq menggunakan bahasa daerah sasak. Pada umumnya bahasa daerah sasak dibagi dua yaitu bahasa halus dan bahasa jamaq. Bahasa halus digunakan untuk berbicara dengan yang lebih tua, orang tua dan dengan golongan bangsawan sasak. Sedangkan bahasa jamaq digunakan dalam bahasa sehari – hari terutama dalam pergaulan masyarakat biasa. Masyarakat suku sasak dalam stratifikasi sosialnya dibagi dua kelompok yaitu golongan bangsawan atau permenak dan kelompok rakyat biasa yang disebut jajar karang atau kaula. Perbedaan stratifikasi sosial sangat terlihat dalam prosesi upacara, seperti pada upacara sorong serah aji krama yaitu salah satu bagian dari upacara perkawinan adat sasak. Aji krama ( tingkat keutamaan ) golongan bangsawan mempunyai nilai yang tinggi dibandingkan golongan kaula dan pelaksanaan tata upacara lebih rumit dibandingkan tata cara perkawinan kalangan masyarakat biasa. Namun pada saat ini perbedaan stratifikasi sosial tidak seketat dulu hal ini tidak lepas dari pengaruh modernisasi.
C. Agama Suku Sasak
Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam(pulau Lombok juga dikenal dengan sebutan pulau seribu masjid).
Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini.
Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi.
Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan, terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, masih dapat dijumpai para penganut aliran Islam Wetu Telu (waktu tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan salat lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan salat wajib hanya pada tiga waktu saja. Konon hal ini terjadi karena penyebar Islam saat itu mengajarkan Islam secara bertahap dan karena suatu hal tidak sempat menyempurnakan dakwahnya.
Terdapat juga sebuah kumpulan kecil orang sasak yang disebut Bodha (jumlah: ± 8000 orang) yang menduduki kampung Bentek dan di curam Gunung Rinjani. Agama mereka tidak mempunyai pengaruh Islam dan amalan utama mereka adalah memuja dewa-dewaanimisme. Ajaran agama Hindu dan Buddha juga dimasukkan di dalam upacara agama mereka.
Agama Bodha mempercayai adanya lima tuhan yang besar, yang paling tinggi dikenali sebagai Batara Guru. Tuhan yang lain adalah Batara Sakti dan Batara Jeneng bersama isteri mereka Idadari Sakti dan Idadari Jeneng. Namun kini, penganut agama Bodha sedang diajarkan mengenai agama Buddha yang ortodoks oleh sami-sami yang dihantar oleh persatuan besar Buddha terbesar negara Indonesia.
D. Bahasa
Disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak (bahasa asli) sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat danKotamadya Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.
E. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk suku Sasak berasal dari sektor pertanian dengan daerah tersebur diwilayah kabupaten lombok timur, selain itu juga dalam bidang peternakan dan hanya sebagian kecil bermata pencahariannya dari Pariwis
F. Kebudayaan
1. Adat istiadat
Adat istiadat suku sasak dapat di saksikan pada saat resepsi perkawinan, dimana perempuan apabila mereka mau dinikahkan oleh seorang lelaki maka yang perempuan harus dilarikan dulu kerumah keluarganya dari pihak laki laki, ini yang dikenal dengan sebutan "Merarik" atau "Selarian". Sehari setelah dilarikan maka akan diutus salah seorang untuk memberitahukan kepada pihak keluarga perempuan bahwa anaknya akan dinikahkan oleh seseorang, ini yang disebut dengan "Mesejati" atau semacam pemberitahuan kepada keluarga perempuan. Setalah selesai makan akan diadakan yang disebut dengan "Nyelabar" atau kesepakatan mengenai biaya resepsi.
2. Presean Simbol Kejantanan Taruna (Pemuda) Sasak
Budaya Presean atau bertarung dengan rotan memang sudah dikenal masyarakat Lombok sejak lama. Namun budaya yang penuh dengan kekerasan itu berubah menjadi unik ketika dipadukan gaya bela diri yang unik dan lucu dari pemainnya.
Presean adalah salah salah satu kekayaan budaya bumi gogo rancah (lombok). Acara ini berupa pertarungan dua lelaki Sasak bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) serta berperisai kulit kerbau tebal dan keras (ende). Petarung biasa disebut pepadu. Presean bermula dari luapan emosi para prajurit jaman kerajaan taun jebot (dahulu kala) sehabis mengalahkan lawan di medan perang. Acara tarung presean ini juga diadakan untuk menguji keberanian/nyali lelaki sasak yang wajib jantan dan heroik saat itu.
Uniknya dari pertarungan presean, pesertanya tidak pernah dipersiapkan secara khusus. Pepadu atau petarung diambil dari penonton yang mau adu nyali dan ketangguhan mempermainkan tongkat rotan dan perisai yang disediakan. Penonton/calon peserta bisa mengajukan diri atau dipilih oleh wasit pinggir (pakembar sedi). Setelah mendapat lawan, pertarungan akan dimulai dan dimpimpin oleh wasit tengah (pekembar).
Tarian rotan dari Lombok ini sudah dikenal masyarakat Sasak secara turun temurun. Awalnya merupakan sebuah bagian dari upacara adat yang menjadi ritual untuk memohon hujan ketika kemarau panjang. Sebuah tradisi-yang dalam perkembangan kemudian-sekaligus berfungsi sebagai hiburan yang banyak diminati. Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya daerah, Presean Lombok pun mulai sering dilombakan. Pertandingan diakhir dengan salam dan pelukan persahabatan antar petarung. Tanda tiada dendam dan semua hanyalah permainan. Benar-benar sportif.
Adegan seperti ini sering di lakukan masyarakat pulau lombok apa bila ada acara adat, tidak heran masyarakat sangat antusias untuk menonton acara seperti ini,selain dapat menarik wisatawan mancanegara wisatawan lokal pun berbondong-bondong menyaksikan acara ini. Dalam adengan presean tidak jarang salah satu dari orang yang presean mengalami luka yang cukup parah tapi mereka tetap senang dan bergembira.
Selasa, 22 Maret 2016
Fenomena Ojek Online #OpiniSH
from Google |
Minggu, 17 Januari 2016
ILMU SOSIAL DASAR - PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME
Assalamualaikum wr.wb
Haii sobat semua.. seperti biasanya pada kali ini saya akan
membahas sebuah artikel yang berhubungan dengan Prasangka, Diskriminasi dan
Etnosentrisme. Artikel ini saya buat berdasarkan tugas dari mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar. Berikut ini adalah artikel yang sudah saya rangkum.
1. PERBEDAAN PRASANGKA DAN DISKRIMINASI
Sikap yang negatif terhadap sesuatu.disebut prasangka.
Walaupun dapat kita garis bawahi bahwa prasangka dapat juga dalam pengertian
positIf.
Namun demikian belum jelas benar ciri-ciri kepribadian mana
yang membuat seseorang mudah berprasangka. Sementara pendapat menyebutkan bahwa
orang yang berintelegensi tinggi. lebih sukar untuk bersikap berprasangka.
Prasangka bersumber dari suatu sikap.
Diskriminasi menunjuk
kepada suatu tindakan. Dalam pergaulan sehari-hari sikap berprasangka dan
diskriminasi seolah-olah menyatu, tidak dapat dipisahkan.
Seorang yang mempunyai prasangka rasial, biasanya bertindak
diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya. Walaupun begitu, biasa saja
seseorang bertindak diskriminatif tanpa berlatar belakang pada suatu prasangka.
Demikian juga sebaliknya, seseorang yang berprasangka dapat saja berprilaku
tidak diskriminatif.
Sikap
berprasangka jelas tidak adil, sebab sikap yang diambil hanya berdasarkan pada
pengalaman atau apa yang didengar. Lebih-lebih lagi bila sikap berprasangka itu
muncul dari jalan fikiran sepintas, untuk kemudian disimpulkan dan dibuat pukul
rata sebagai sifat dari seluruh anggota kelompok sosial tertentu. Apabila
muncul suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial
lain, atau terhadap suatu suku bangsa, kelompok etnis tertentu, bisa jadi akan
menimbulkan pertentangan-pertentangan sosial yang lebih luas.
1. 1. SEBAB-SEBAB TIMBULNYA PRASANGKA DAN DISKRIMINASI
(a) Berlatar belakang sejarah.
Orang" orang kuli putih di Amerika Serikat berprasangka
negatif terhadap orang-orang Negro, berlatar belakang pada sejarah masa lampau,
bahwa orang-orang kulit putih sebagai tuan dan orang-orang Negro berstatus
sebagai budak.
(b) Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio - kultural dan
situasional.
Suatu prasangka muncul dan berkembang dari suatu individu
terhadap individu lain, atau terhadap kelompok sosial tertentu manakala terjadi
penurunan status atau pada sisi lain prasangka bisa berkembang lebih jauh,
sebagai akibat adanya jurang pemisah antara kelompok orang-orang kaya dengan
golongan orang-orang miskin.
(c). Bersumber dari
faktor kepribadian.
Tipe authoritarian personality adalah sebagai ciri
keperibadian seseorang yang penuh prasangka, dengan ciri-ciri bersifat
konservatif dan bersifat tertutup.
(d). Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan
dan agama.
Bisa ditambah lagi dengan perbedaan pandangan politik,
ekonomi dan ideologi. Prasangka yang berakar dari hal-hal tersebut di alas
dapat dikatakan sebagai suatu prasangka yang bersifat universal. Berdirinya
fakta-fakta pertahanan seperti NATO atau SEATO adalah contoh-contoh jelas dan
gamblang berakar dari adanya suatu prasangkadan adanya politik global dari
negara-negara adikuasa.
1.2. DAYA UPAYA UNTUK MENGURANGI/MENGHILANGKAN PRASANGKA DAN
DISKRIMINASI.
A. Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
Pemerataan pembangunan dan usaha peningkatan pendapatan bagi
warga negara Indonesia yang masih tergolong di bawah garis kemiskinan akan
mengurangi adanya kesenjangan-kesenjangan sosial anatar si kaya dan si miskin.
Melalui pelaksanaan program-program pembangunan yang mantap
yang didukung oleh lembaga-lembaga ekonomi pedesaan.
Dengan begitu prasangka-prasangka ketidakadilan dalam sektor
perekonomian antara kelompok kuat dan kelompok ekonomi lemah sedikit banyak
dapat dikurangi dan akhirnya akan sirna.
B.Perluasan kesempatan belajar.
Adanya usaha-usaha pemerintah dalam perluasan kesempatan
belajar bagi seluruh warganegara Indonesia, paling tidak dapat mengurangi
prasangka bahwa program pendidikan. terutama pendidikan tinggi hanya dapat
dinikmati oleh kalangan masyarakat menengah dan kalangan atas.Dengan memberi
kesempatan luas untuk mencapai tingkat pendidikan
dari tingkatdasar sampai perguruan tinggi bagi seluruh warga
negara Indonesia tanpa kecuali, prasangka dan perasaan tidak adil pada sektor
pendidikan cepat atau lambat akan hilang lenyap.
C. Sikap terbuka dan sikap lapang.
Harus selalu kita sadari bahwa berbagai tantangan yang
datang dari luar ataupun yang datang dari dalam negeri. semuanya akan dapat
merongrong keutuhan negara dan bangsa. Kebhinekaan masyarakat berikut sejumlah
nilai yang melekat, merupakan basis empuk bagi timbulnya prasangka,
diskriminasi, dan keresahan. Berbagai ideologi secara historis pernah mendapat
tempat dan berkipra di republik ini, bukan mustahil akan mengambil manfaat
kemajemukan kultur, status dan kelas masyarakat
2. ETNOSENTRISME
Suku bangsa, ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan
mereka sebagai salah ssesuatu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat
alam dan sebaginya. Segala yang berbeda dengan kebudayaan yang mereka miliki,
dipandang sebagai sesuatu yang kurang baik, kurang estetis, bertentangan dengan
kodrat alam dan sebagainya. Hal-hat tersebut di atas dikenal sebagai
ETNOSENTRISME, yaitu suatu kecendrungan yang menganggap nilai-nilai dan
norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak dan
dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan
kebudayaan lain.
Etnosentrisme nampaknya merupakan gejala sosial yang
universal, dan sikap yang demikian biasanya dilakukan secara tidak sadar.
Dengan demikian etnosentrisme merupakan kecendrungan tak sadar untuk
menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaannya
sendiri.
Sekian artikel yang dapat saya rangkum, tanpa mengurangi
rasa hormat saya sudi kiranya para pembaca sekalian memberi komentar untuk
mengkoreksi kekurangannya.
Terimakasih..
Assalamualaikum wr.wb.
Minggu, 10 Januari 2016
ILMU SOSIAL DASAR - AGAMA DAN MASYARAKAT
Haii sobat semua.. seperti biasanya pada kali ini saya akan membahas sebuah artikel yang berhubungan dengan Agama dan Masyarakat. Artikel ini saya buat berdasarkan tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Berikut ini adalah artikel yang sudah saya rangkum.
AGAMA DAN MASYARAKAT
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh
pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah
kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan,
tentang Tuhan dan kesadaran akan maul menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan
Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf.
Membicarakan peranan agama dalam kehidupan sosial menyangkut
dua hal yang sudah tentu hubungannya erat, memiliki aspek-aspek yang
terpelihara. Yaitu pengaruhdari cita-cita agamadan etika agamadalam kehidupan
individu dari kelas sosial dan grup sosial, perseorangan dan kolektivitas,dan
mencakup kebiasaandan Cara semua unsur asing agamadiwarnainya. Yang lainnya
juga menyangkut organisasi dan fungsi dari lembaga agama sehingga agama dan
masyarakat itu berwujud kolektivitas ekspresi nilai-nilai kemanusiaan.
Peraturan agama dalam masyarakat penuh dengan hidup,
menekankan pada hal-hal yang normatif atau menunjuk kepada hal-hal yang
sebaiknya dan seharusnya dilakukan.Karena latar belakang sosial yang berbedadari masyarakat
agama, maka masyarakat akan memiliki sikapdan nilai yang berbeda pula.
Kebutuhan dan pandangan kelompok terhadap prinsip keagamaan berbeda-beda,
kadang Kala kepentingannyadapat tercermin atau tidak sama sekali. Karena itu
kebhinekaan kelompok dalam masyarakat akan mencerminkan perbedaan jenis
kebutuhan keagamaan.
Dalam proses sosial, hubungan nilaidan tujuan masyarakat
relatif harus stabil dalam setiap momen. Bila terjadi perubahan dan
pergantingan bentuk sosial serta kultural, hancurnya bentuk sosial dan kultural
lama, masyarakat dipengaruhi oleh berbagai perubahan sosial. Setiap kelompok
berbeda dalam kepekaan agama dan Cara merasakan titik kritisnya.
Salah satu kasus akibat tidak terlembaganya agama adalah
" anomi" , yaitu keadaan disorganisasi sosial di mana bentuk sosial
dan kultur yang telah mapan menjadi ambruk. Hal ini, pertama,disebabkan oleh
hilangnya solidaritas apabila kelompok lama di mana indivi merasa amandan
responsif dengan kelompok tersebut cenderung ambruk. Kedua, hilangnya konsensus
atau tumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilaidan norma (bersumberdari agama)
yang memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.
1. FUNGSI AGAMA
Untuk mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat ada tiga
aspek penting yang selalu dipelajari, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian.
Sebagai kerangka acuan penelitian empiris, teori fungsional memandang
masyarakat sebagai suatu lembaga sosial yang seimbang. Manusia mementaskan dan
menolakan kegiatannya menurut norma yang berlaku umum, peranan serta statusnya.
Lembaga yang demikian kompleks ini secara keseluruhan merupakan sistem sosial,
di mana setiap unsur dari kelembagaan itu saling tergantung dan menentukan
semua unsur lainnya. Perubahan salah satu unsur akan mempengaruhi unsur
lainnya, dan akhirnya mempengaruhi kondisi sistem keseluruhan. Dalam pengertian
lembaga sosial yang demikian, maka agama merupakan salah satu bentuk perilaku
manusia yang telah terlembaga.
Teori fungsional dalam melihat kebudayaan pengertiannya
adalah, bahwa kebudayaan itu berwujud suatu kompleks dart ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lain,
setiap saat mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan,
bersifat kongkret terjadi di sekeliling Teori fungsionalisme melihat agama sebagai penyebab sosial
yang dominan dalam terbentuknya lapisan sosial, perasaan agama, dan termasuk
konflik sosial.
Agama dipandang sebagai lembaga sosial yang menjawab kebutuhan
mendasar yang dapat dipenuhi kebutuhan nilai-nilai duniawi. Tetapi tidak
menguntik hakikat apa yang ada di luar atau referensi transendental (istilah
Talcott parsons).
Aksioma teori fungsional agama adalah, segala sesuatu yang
tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya, Karena agama sejak dulu sampai
saat ini masih ada, mempunyai fungsi, dan bahkan memerankan sejumlah fungsi.
Teori fungsionalis agama juga memandang kebutuhan " sesuatu yang
mentransendensikan pengalaman" (referensi transendental) sebagai dasar
dari karakteristik dasar eksistensi manusia.
Jadi, seorang fungsionalis memandang agama sebagai petunjuk
bagi manusia untuk mengatasi diri dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan
kelangkaan dan agama dipandang sebagai mekanisme penyesuaian yang paling dasar
terhadap unsur-unsur tersebut.
Sumbangan agama terhadap pemeliharaan masyarakat ialah
memenuhi sebagian di antara kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh ialah dalam
sistem kredit (masalah ekonomi), di mana sirkulasi sumber kebudayaan dari suatu
sistem ekonomi bergantung kepada, apakah manusia satu sama lain dapat saling
menaruh kepercayaan, bahwa mereka akan memenuhi kewajiban bersama di bidang
keuangan (janji sosial mereka untuk membayar). Dalam hal ini agama membantu
mendorong terciptanya persetujuan dan kewajiban sosial,dan memberikan kekuatan
memaksa memperkuat atau mempengaruhi adat-istiadat.
Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai, bersumber pada
kerangka acuan yang bersifat sakral, maka normanya pun dikukuhkan dengan
sanksi" sanksi sakral. Dalam setiap masyarakat sanksi sakral mempunyai
kekuatan memaksa istimewa, Karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi dan
supramanusiawi dan ukhrowi.
Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu, di mana
agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa
masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan
mereka.
Fungsi agama sebagai sosialisasi individu ialah individu,
pada saat dia tumbuh menjadi dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai
semacam tuntunan umum untuk (mengarahkan) aktivitasnya dalam masyarakat, dan
berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. Maka perkembangan
sosialnya terarah secara pasti serta konsisten dengan suara hatinya.
Masalah fungsionalisme agama dapat dianalisis lebih mudah
pada komitmen agama. dimensi komitmen agama, menurut Roland Robertson (1984), diklasifikasikan berupa keyakinan, praktek,
pengalaman, pengetahuan, dan konsekuensi.
a. Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa
orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, bahwa ia akan
mengikuti kebenaran ajaran-ajaran agama.
b. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan
berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata. Ini
menyangkut, pertama, ritual, yaitu berkaitan dengan seperangkat upacara
keagamaan, perbuatan religius formal, dan perbuatan mulia. Kedua, berbakti
tidak bersifat formaldan tidak bersifat publik serta relatif spontan.
c. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua
agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar-benar religius pada
suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang
realitas tertinggi, mampu berhubungan, meskipun singkat, dengan suatu perantara
yang supernatural.
d. Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan, bahwa
orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang
ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi
keagamaan mereka.
e. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan
tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.
c.
Masyarakat-masyarakat Industri Sekular
Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin
berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar
penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah
penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah
penyesuaian-penyesuaian dalam hubungan-hubungan kemanusiaan sendiri.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tek nologi mempun yai
konsekuensi penting bagi agama. Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat
semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi
dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekular
semakin meluas, sering Kali dengan pengorbanan lingkungan yang sakral. Watak
masyarakat sekular, menurut Roland Robertson (1984), tidak terlalu memberikan
tanggapan langsung terhadap agama. Misalnya pemikiran agama, praktek agama, dan
kebiasaan-kebiasaan agama peranannya sedikit.
Pada umumnya kecenderungan sekularisasi mempersempit ruang
gerak kepercayaan-kepercayaan dan pengalaman-pengalaman keagamaan yang terbatas
pada aspek yang lebih kecil dan bersifat khusus dalam kehidupan masyarakat dan
anggota-anggotanya.
2. PELEMBAGAAN AGAMA
Agama begitu universal, permanen (langgeng), dan mengatur
dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, akan sukar memahami
masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah, apa dan
mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur agama.
Dimensi ini mengindentifikasi pengaruh-pengaruh kepercayaan,
praktek, pengalaman, dan pengeta huan keagamaan di dalam kehidupan sehari-hari.
Terkandung makna ajaran "‘kerja" dalam pengertian teologis.
Dimensi keyakinan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan
dapat diterima sebagai dalil atau dasar analitis, namun hubungan-hubungan
antara keempatnya tidak dapat diungkapkan tanpa data empiris.
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe,
meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham,
1954).
a. Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang.
Anggota masyarakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka
dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke
dalam kelompok aktivitas yang lain.
Sifat-sifatnya :
I ) Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral ke dalam sistem
nilai masyarakat secara mutlak.
2) Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga relatif belum
berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan
dari masyarakat secara keseluruhan.
b. Masyarakat-masyarakat Praindustri yang Sedang Berkembang.
Keadaanmasyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan
teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan
kepada sistem nilai dalam tiap masyarakat ini, tetapi pada saat yang sama
lingkungan yang sakral dan yang sekular itu sedikit¬banyaknya masih dapat
dibedakan.
Pengamat biasanya sampai pada kesimpulan, bahwa agama
bersifat mengelabui pikiran dan terbelakang, atau menyimpulkan agama bagi
penganutnya terbaikdan tertinggi. Bila pengamat tadi menguraikannya secara
ilmiah, maka ia akan memperlihatkan pandangan yang sifatnya menyalahkan atau
membenarkan.
Pendekatan rasional terhadap agama dengan penjelasan ilmiah
biasanya akan mengacu dan berpedoman pada tingkah laku yang sifatnya ekonomis
dan teknologis,dan tentu kurang baik.
Agama melalui wahyunya atau kitab sucinya memberikan
petunjuk kepada manusia guna memenuhi kebutuhan mendasar, yaitu selamat di Dunia
dan selamat di akhirat. di dalam perjuangannya tentu tidak boleh lalai. Untuk
kepentingan tersebut perlu jaminan yang memberikan rasa aman bagi pemeluknya.
Maka agama masuk dalam sistem kelembagaan dan menjadi sesuatu yang rutin.
Lembaga-lembaga keagamaan pada puncaknya berupa peribadatan,
pola ide-ide Jan keyakinan-keyakinan. dan tampil pula sebagai asosiasi atau
organisasi. Misalnya pada kewajiban ibadah haji dan munculnya organisasi
keagamaan.
Lembaga ibadah hajj dimulaidari terlibatnya berbagai
peritiwa. Ada nama-nama penting seperti Adam, Ibrahim, Hajar, dan juga syetaan;
tempatnya adalah Masjidil-Haram, Mas`a, Arafah, Masy`ar. Mina, dan Ka`bah yang
merupakan simbol penting ; ada peristiwa kurban, pakaian ihram. dan sebagainya.
Adam dan Hawa dalam keadaan terpisah, kemudian keduanya berdoa: " Ya,
Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri,dan jika engkau tidak mengampuni
kamidan memberi rahmat kepada kami, niscayalah kami termasuk orang-orang yang
merugi." (al¬Araf: 23) Setelah itu allah memerintahkan Adam untuk ibadah
haji (pergi ke sesuatu untuk mengunjunginya).
Tatkala sampai di
suatu tempat (Arafah = tahu, kenal), maka bertemulah ia dengan Hawa setelah
diusir dari surga. Sebab itu dalam haji ada ketentuan wukuf (singgah). Nama
Ibrahim selalu dikaitkan dengan Ka'bah sebagai pusat rohani agama Islam
(kiblatnya agama Islam). Pada suatu peristiwa Allah memerintahkan Jibril
membawa Ibrahim, Siti Hajar (istrinya), dan Ismail (putranya) yang masih kecil
ke Makkah dart Palestina. Di suatu tempat, Ibrahim alas perintah Allah supaya
meninggalkan istrinya. Hajar, dan anaknya, Ismail. Sepeninggalnya, Ismail
menangis minta air. Tentu saja Hajar menjadi gelisah, maka ia lari mencari air
ke bukit Shafa dan Marwa tujuh Kali.
Setelah itu. dengan kuasa tuhan,
memancarlah air dari dekat kaki Ismail. Sebab itu dalam rukun haji ada sa'yi (berlari
kecil). Hajar merupakan lambang itu yang bertanggung jawab, tidak pasrah,
perjuangan fisik, dan meniadakan diri tenggelam ke dalam samudera cinta. Kurban
dikaitkan resmi dengan ibadah haji. Lembaga ini berhubungan dengan sejarah
rohani Ibrahim setelah ada perintah allah untuk menyembelih anaknya, Ismail,
untuk menguji kesempurnaan tauhidnya (monoteisme). Sewaktu akan penyembelihan
akan dilaksanakan. syetan sempat mengoda Ibrahim, agar hajar dan Ismail tidak
melaksanakan perintah penyembelihannya.
Untuk mengenang peristiwa tersebut sewaktu ibadah haji diwajibkan melempar dengan batu (jumrah). Sewaktu Ismail
akan disembelih oleh Ibrahim, ternyata oleh allah ia diganti dengan seekor
gibas (domba) jantan. firman Allah: .‘Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap allah yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan pergi ke
Sana. Barang siapa yang kafir (terhadap kewajiban haji), maka bahwasanya Allah
Mahakuasa (tidak memerlukan sesuatu dari alam semesta)," (Al-quran 3:97).
Jadi, kewajiban tersebut esensinya adalah evolusi manusia menuju allah dengan
pengalaman agama yang penting. Mengandung simbolis dari filsafat "
penciptaan Adam" , " sejarah" , .‘keesaan" , "
ideologi Islam" , dan " ummah".
Organisasii keagamaan yang tumbuh secara khusus semula dari
pengalaman agama tokoh kharismatik pendiri organisasi, kemudian menjadi
organisasi keagamaan yang terlembaga. Muhammadiyah, sebuah organisasi sosial
Islam yang penting, dipelopori oleh pribadi Kiai Haji ahmad Dahlan yang
menyebarkan pemikiran Muhammad Abduh dari Tafsir Al.'Manar. ayat suci al-quran
telah memberi inspirasi kepada Dahlan untuk mendirikan Muhammadiyah.
Salah satu
motto-nya ialah, bahwa Muhammadiyah dipandang sebagai "'segolongan dari
kaum" mengajak kepada kebaikan, mencegah perbuatan jahat (amar ma'ruf
nahi'anil munkar). Organisasi agama ini tidak lepas dari tokoh kharismatik
Dahlan (di Indonesia) dan Abduh yang memikat Dahlan, terutama dalam praktek
lahiriah dan pembaharuan pemikiran (ijtihad) menyangkut masalah fun¬damental
masyarakat dan umat Islam. Demikian pula nadlatul Ulama (NU), yang artinya
" kebangkitan ulama" ,menekankan keterikatan padamazhab Sjafii,dan mengimbangi golongan pembaharu.
Semula
organisasi ini tidak mempunyai anggaran dasar (tahun 1926), barn setelah tahun 1927
organisasi ini dirumuskan. Kegiatannya, selain tertib beragama, juga
memperbaiki kehidupan sosial masyarakat.
Tampilnya organisasi agama adalah akibat adanya "
perubahan batin" atau kedalaman beragama, mengimbangi perkembangan
masyarakatdalam hal alokasi fungsi, fasilitas, produksi, pendidikan,dan
sebagainya. Agama menuju ke pengkhususan fungsional. Pengaitan agama tersebut
mengambil bentuk dalam berbagai corak organisasi keagamaan.