ILMU SOSIAL DASAR – PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
Assalamualaikum wr.wb
Haii sobat semua.. seperti biasanya pada kali ini saya akan membahas sebuah artikel yang berhubungan dengan Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat. Artikel ini saya buat berdasarkan tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Berikut ini adalah artikel yang sudah saya rangkum
1. PELAPISAN SOSIAL
A. PENGERTIAN
Masyarakat terbentuk dari
individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang
tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari
kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini
maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang
berstrata.
Istilah Stratifikasi atau
Stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN.
Karena itu Social Stratification sering diterjemahkan dengan Pelapisan
Masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama
menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.
Masyarakat yang berstratifikasi
sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, di mana lapisan bawah
adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.
B. PELAPISAN SOSIAL
CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan
jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat
kuno. Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum
laki-laki dan perempuan. Dalam hubungannya dengan pembagian pekerjaan pun
setiap suku bangsa memiliki cara sendiri-sendiri.
Jika kita tidak dapat menemukan masyarakat yang tidak
berlapis-lapis di antara masyarakat yang primitif, maka lebih tidak mungkin
lagi untuk menemukannya di dalam masyarakat yang telah lebih maju/berkembang.
Bentuk dan proporsi pelapisan di masyarakat yang telah maju bervariasi, tetapi
pada dasarnya pelapisan masyarakat itu ada di mana-mana dan di sepanjang waktu.
Didemokrasi-demokrasi yang modern
pun juga tidak dapat mengecualikan adanya hukum-hukum pelapisan masyarakat,
walaupun di dalam kontinuitasnya menyatakan bahwa " Semua manusia adalah
sama (all men are created equal)”.
C. TERJADINYA
PELAPISAN SOSIAL
- Terjadi dengan
sendirinya
Oleh Karena sifatnya
yang tanpa disengaja
inilah maka bentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu
bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat di mana sistem itu
berlaku. Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan
seseorang pada sesuatu strata atau pelapisan adalah secara otomatis.
- Terjadi dengan disengaja
Sistem pelapisan yang disusun
dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem
pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan
yang diberikan kepada seseorang. Sistem pelapisan yang dibentuk dengan sengaja
ini dapat kita lihat misalnya di dalam organisasi pemerintahan, organisasi
partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain.
Pendek kata di dalam organisasi formal.
D. PEMBEDAAN SISTEM
PELAPISAN MENURUT SIFATNYA.
Menurut sifatnya, maka sistem pelapisan dalam masyarakat
dapat dibedakan menjadi :
1) Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup.
Di dalam sistem ini permindahan
anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak
mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di dalam sistem yang
demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu
lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran.
2) Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka.
Di dalam sistem yang demikian ini setiap anggota
masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau
naik ke lapisan yang di atasnya. Sistem yang demikian ini dapat kita temukan
misalnya di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi
kesempatan untuk menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan kemampuan
untuk itu. Tetapi di samping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila
dia tidak mampu mempertahankannya.
E. BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN
SOSIAL
Ada yang
membagi pelapisan masyarakat seperti berikut ini :
1. Terdiri dari kelas atas dan kelas bawah
2. Terdiri dari kelas atas, kelas menengah
dan kelas ke bawah
3. Terdiri dari kelas atas, kelas menengah,
kelas menegah ke bawah dan kelas bawah
Pada umumnya
golongan yang menduduki kelas bawah jumlah orangnya daripada kelas menengah,
demikan seterusnya semakin tinggi golongannya semakin sedikit jumlah orangnya.
Dengan demikian sistem pelapisan masyarakat itu mengikuti bentuk piramid.
2. KESAMAAN DERAJAT
1) PERSAMAAN HAK
Adanya kekuasaan negara seolah-olah hak individu
lambat-laun dirasakan sebagai suatu yang mengganggu, karena di mana kekuasaan
negara itu berkembang, terpaksalah ia memasuki lingkungan hak manusia pribadi
dan berkuranglah pula luas batas hak-hak yang dimiliki individu itu. Yaitu
kekuasaan manusia yang berwujud dalam hak-hak dasar beserta kebebasan asasi
yang selama itudimilikinyadengan leluasa,dan kekuaasaan yang melekat pada
organisasi dan dalam bentuk masyarakat yang merupakan negara tadi.
2) PERSAMAAN DERAJAT DI INDONESIA
Sebagaimana
kita ketahui Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara tanpa
kecualinya memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan, dan ini
sebagai konsekuensi prinsip dari kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan.
Hukum dibuat
dimaksudkan untuk melindungi dan mengatur masyarakat secara umum tanpa adanya
perbedaan.
Di dalam
perumusan ini dinyatakan adanya suatu kewajiban dasar di samping hak asasi yang
dimiliki oleh warga negara. yaitu kewa,jiban untuk menjunjung hukumdan
pemerintahan itudengan tidak ada kecualinya.
3. ELITE DAN MASSA
1. Elite
Dalam
pengertian yang umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat
menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan
sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan
kecil yang memegang kekuasaan.
Tipe
masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat
industri watak elitenya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat
primitif.
Fungal Elite
dalam memegang Strategi.
Dalam suatu
kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih
sempit, dalam kelompok heterogen maupun homogen selalu ada kecenderungan untuk
menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting,
memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan
dengan massa. Penentuan golongan minoritas ini didasarkan pada penghargaan
masyarakat terhadap persona yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta andilnya
dalam meletakkan dasar-dasar kehidupan pada masa-masa yang akan datang.
Golongan minoritas yang berada pada posisi alas yang secara fungsional dapat
berkuasa adan menentukan dalam studi sosial dikenal dengan elite. Elite adalah
suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas
dengan cara yang bernilai sosial.
Kelompok
minoritas yang mempunyai nilai secara sosial ini berkembang sejalan dengan
perkembangan fungsional dalam suatu masyarakat. Pengembangan elite sebagai suatu
kelompok minor yang berpengaruh dan menentukan dalam masyarakat tetap beranjak
dari fungsi sosialnya di samping adanya pertimbangan-pertimbangan lain sesuai
dengan latar belakang sosial budaya masyarakat.
Di dalam
masyarakat yang heterogen tentu banyak nilai yang dijadikan anutan karena
setiap golongan atau suku bangsa tentu memiliki kebiasaan, kebudayaan maupun
adat-istiadat sendiri-sendiri. Di sini para elite hamsdapat menyesuaikan
dirinya dalam menguasai masyarakat. Dalam hal ini mereka barns memperhatikan
beberapa fungsidalam pengambilan kebijaksanaan untuk memimpin masyarakatnya
agar terjadi kerjasama yang balk dalam mencapai tujuan.
Adanya
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat bagaimanapun juga menjadi tanggung jawab
mereka untuk dapat bekerjasama lain di dalam tiap lembaga kehidupan masyarakat.
Mungkin di dalam suatu masyarakat biasanya tindak-tanduk elite merupakan
contoh, dan sangat mungkin seorang elite diharapkan dapat melakukan segala
fungsi yang multi dimensi walaupun kadang-kadang hal itu sulit dilaksanakan.
2. Massa
Istilah massa
dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang
elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yanag
secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili
oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya mereka
yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang
menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa
pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers. atau mereka yang berperanserta dalam
suatu migrasi dalam arti luas.
Hal-hal yang
penting dalam massa
Terhadap
beberapa hal yang penting sebagian ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
A. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan
masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas
yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang
berbeda-beda.
B. Massa merupakan kelompok yang anonim,
atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.
C. Sedikit sekali interaksi atau bertukar
pengalaman antara anggotaanggotanya.
4. PEMBAGIAN PENDAPATAN
1) KOMPONEN PENDAPATAN
Pada dasarnya
dalam kehidupan ekonomi itu. hanya ada dua kelompok, yaitu rumah tangga
produsen dan rumah tangga konsumen. Dalam rumah tangga produsen dilakukan
proses produksi. Pemilik faktor produksi yang telah menyerahkan atau
mengikutsertakan faktor produksinya ke dalam proses produksi akan memperoleh
balas jasa. Pemilik alam (tanab) akan memperoleh sewa. Pemilik tenaga akan
memperoleh upah. Pemilik modal akan memperoleh bunga dan pengusaha (skill) akan
memperoleh keuntungan.
Semua hulas
jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi tersebut merupakan pendapatan
nasional. Dan besar kecilnya sangat tergantung dari peranan atau penting
tidaknya faktor produksi tersebut. Selain itu. juga dipengaruhi oleb sistem
distribusi dan redistribusi yang berlaku.
Pedagang yang
melakukan jasa berupa menjual basil pertanian yang telah dibelinya, daridesa ke
kota, akan memperoleh hulas jasa berupa: keuntungan, upah Karena telah
mengangkutnya kc kota, bunga modal Karena mengikutsertakan modalnya dalam
perdagangan. Sedangkan sewa tanahnya yang berupa retribusi pasar dibayarkan kc
pemerintah. Demikian prosesnya, untuk semua proses produksi.
2) PERHITUNGAN PENDAPATAN
Apabila
diteliti lebih lanjut, masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
besarnya upah atau sewa tanah, walaupun basil yang dapat diperolehnya letup.
Namun demikian, tingkat upah atau sewa tanah itu tidak bergerak bebas naik
terns-menerus.
a. Sewa tanah
Bunga tanah
atau sewa tanah adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh
pemilik tanah, Karena ia telah menyewakan tanahnya kepada penggarap. Pendapatan
yang diterima tersebut hanya semata-mata Karena hak milik dan bukan Karena ia
ikut serta menyumbang jasanya dalam proses produksi.
b. Upah
Upah adalah
bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh buruh, Karena menyumbangkan
tenaganya dalam proses produksi. Menurut David Ricardo, upah ini sebagai harga
dari tenaga kerja. Upah yang diterima buruh berupa uang disebut upah nominal,
sedangkan barang atau jasa yang dapat dibelinya dengan upah nominal tersebut
disebut upah riil.
Sistem
pemberian upah dalam perjanjian kerja dapat berupa upah harian, upah borongan,
upah satuan, upah menurut waktu, upah dengan premi dan sebagainya. Sistem upah
yang mana yang akan dipergunakan, tergantung daripada kesepakatan antara kedua
belah pihak, yaitu pekerjadan pengusaha.
c. Bunga modal
Sewa modal
atau bunga adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh pemilik
modal, karena telah meminjamkan modalnya dalam proses produksi. Modal yang ikut
sorta dalam proses produksi akan memperbesar basil produksi.
Jean Babtiste
Say mengemukakan teori produktivitas. Pada prinsipnya modal itu sebenarnya
membantu terlaksananya produksi dan bahkan mempertinggi basil. Jadi sewa modal
yang diserahkan kepada pemilik modal adalah bagian dari pertambahan produksi
akibat penggunaan modal.
Teori
pengorbanan (Nassau William Senior) pada dasarnya membahas bahwa : modal itu
memberikan kenikmatan kepada yang mempergunakan, tetapi sebaliknya bagi pemilik
sudah susah payah mengumpulkannya, setelah terkumpul diserahkan kepada orang
lain. Judi dapatlah dikatakan bahwa bunga modal itu merupakan balas jasa
pengorbanan.
d. Laba pengusaha
Pengusaha
memperoleh balas jasa yang berupa keuntungan, Karena telah mengorganisasi
faktor-faktor produksi dalam melakukan proses produksi. Josseph Schumpeter
denngan teori keunggulan mengemukakan bahwa pengusaha itu keunggulannya tidak
sama, tetapi yang lebih unggul adalah mereka yang berhasil menemukan kombinasi
baru seperti metode produksi baru, efisiensi dan daerah penjualan yang baru.
Pengusaha yang unggul inilah yang memperoleh laba. Pendapatan pengusaha itu
diperoleh dari beberapa sumber apabila semua faktor produksi merupakan milik
pribadi. Tetapi apabila hanya sebagian saja yang merupakan hak milik, maka
balas jasa faktor produksi yang diterima oleh pengusaha hanyalah jasa dari
faktor yang dimiliki saja. Sedangkan balas jasa lainnya diserahkan kepada
pemilik faktor produksi yang dipergunakan.
3) DISTRIBUSI PENDAPATAN
Setelah
dilakukan perhitungan pendapatan nasional, maka dapat diketahui kegiatan
produksidan struktur perekonomian suatu negara. Lebih lanjut akan mempermudah
perancang perekonomian negara, Karena telah diketahui bahan-bahan/keterangan
mengenai situasi ekonomi baik secara makro maupun sektoral. Sektor mana yang
memberi sumbangan paling banyak dan juga golongan mana yang memperoleh bagian
pendapatan nasional yang terbanyak.
Selanjutnya
dapat diketahui berapa tingkat income perkapita, dan ini menunjukkan tingkat
potensi kemakmuran rata-rata. Namun demikian, perlu disadari bahwa tingkat
income perkapita itu hanya merupakan alat ukur untuk membandingkan kemakmuran
suatu negara dengan negara lain. Jadi meskipun tingkat income perkapita tinggi
belum berarti bahwa tingkat kemakmuran itu telah merata dan dinikmati oleh
semua warga negara.
Itulah
sebabnya persoalan distribusi termasuk yang paling strategis dan peka dalam
masalah pendapatan nasional dan ini sering menjadi sumber kerusuhan dalam
masyarakat. Terdapat dua konsep Cara pendistribusian pendapatan nasional sesuai
dengan sistem perekonomian yang diterapkan.
Aliran
liberal atau klasik menganggap, bahwa sesuai dengan teori ekonomi liberal,
lalu-lintas dan arus distribusi pendapatan nasional dengan sendirinya
berlangsung dengan baik dan adil, bila diatur oleh hukum permintaan dan
penawaran secara bebas melalui pasar. Jadi berapa jumlah balas jasa yang
diterima oleh
faktor-faktor produksi sebaiknya ditentukan oleh hukum permintaan dan
penawaran. Tetapi hal ini akan menimbulkan ketidakadilan, Karena kedudukan
buruk lebih lemah dibandingkan dengan pemilik modal, yang akhirnya dalam tawar-
menawar mengenai harga tenaga kerja juga akan memperoleh balas jasa yang
relatif sedikit.
Dari hal di
alas timbulnya pemikiran bahwa pendistribusian pendapatan nasional itu perlu
campur tangan pemerintah, melalui peraturan-peraturan, upah, pajak, sewa dan
sebagainya. Pajak mobil dipergunakan untuk membangun rumah sakit, membangun
sekolahan dan sebagainya. Di sini, mereka yang berpenghasilan kecil akan juga
ikut merasakan / memperoleh bagian pendapatan nasional yang diatur melalui
peraturan pemerintah.
Sekian artikel yang dapat saya rangkum, tanpa mengurangi
rasa hormat saya sudi kiranya para pembaca sekalian memberi komentar untuk
mengkoreksi kekurangannya.
Terimakasih..
Assalamualaikum wr.wb.
boleh saya tau sumbernya dari mana aja?
BalasHapus